Lama juga meninggalkan dunia tulis menulis blog
Rasanya penat juga kalau gelisahan itu tidak ditulis seperti biasanya. Mungkin setiap orang berbeda dalam menghilangkan atau sekedar melarikan atau mengalihkan rasa penatnya. Ya, balik lagi semua tergantung kebutuhan atau kayaknya lebih ke selera masing-masing. Tapi menulis dapat menjadi salah satu peredam penat. Menuliskan segala keresahan atau sekedar pandangan akan sesuatu.
Meninggalkan selama tiga bulan..rasanya lebih dari itu. Mangkrak akhirnya bingung mau nulis apa padahal banyak yang harus ditulis. Rencana demi rencana tak kunjung terwujud karena mungkin diri ini yang kadang sok sibuk, mencari alasan untuk mangkir hehe. Ya, sepertinya membuka PC membutuhkan lebih dari effort yang dibayangkan hanya menekan tombol ON. Entah..
Kangen, kesal dan menyesal
Kangen baca-baca tulisan sendiri yang sekedar keluh kesah dan pendapat yang disampaikan kurang bagus.Ya harus diakui kalau sudah mangkir tiga bulan dipastikan ngga pernah lagi untuk menyentuh atau membaca tulisan sendiri. Kangen nya koreksi tulisan-tulisan sendiri meski males banget karena lebih senang koreksi tulisan yang ilmiah karena ada “rules” nya ><.
Kesal sih kenapa diri sendiri ngga explore lewat tulisan padahal banyak moment yang patut untuk dituliskan untuk bermanfaat lebih ke orang lain yang belum merasakan. Awal menjalani kegiatan baru sudah niat untuk menuliskan banyak hal, tapi kelelahan dibanding dengan keresahan yang dirasakan lebih besar presentasenya, terjadilah mangkir untuk menulis. Sudah menulsi konsep dan mencari bahan tapi tidak juga untuk diteruskan, begitulah kenapa pentingnya konsisten dalam menulis dan juga membaca harus seimbang karena memang saing dibutuhkan. Kesal sama diri sendiri yang mangkir tiga bulan, padahal bahan sudah ada dan tinggal eksekusi.
Menyesal karena itu tadi, tiga bulan tidak konsisten jadi pengaruh ke riwayat blog. Di masa depan nanti lihat list bulan di tahun 2021 pasti menyesal haha. Ngapain aja sih tiga bulan itu sampai ngga sempet buat nulis. Ya begitu menjalani kegiatan yang dirasa challenging dan sempoyongan menjalaninya jadi mangkir. Harusnya lebih bisa manajemen waktu buat nulis sih biar ngga sempoyongan juga. Ya begitu, kadang kalau sudah terlanjur sempoyongan mana mungkin bisa berpikir seperti itu haha.
Memperbaiki adalah jawaban untuk menghapus segala rasa kangen, kesal dan menyesal. Ya kalau diteruskan ketiga rasa itu akan menghabisi diri sendiri. Bakalan capek dan capeknya terus menerus, maka harus dihentikan dengan memperbaiki. Pelan-pelan ngga masalah yang penting mulai memperbaiki, sekescil apapun itu kalau konsisten hasilnya pasti akan baik juga. Semangat…Bismillah