Kapan?

Sampai kapan menunggu waktunya tiba? tanyaku
Nanti, kamu akan tau dan bersyukur karena waktunya tepat, jawab sang waktu
Jawaban yang menenangkan
Tapi, sebelum tau wajar kan kalau kita terus bertanya, kapan?
Iya, belum sekarang, tapi nanti
Seribu kali bertanya jawabannya juga masih sama
Tak apa terus bertanya sampai lelah
Tapi alangkah baiknya
Terus bertanya sembari mempersiapkan hal yang berkaitan dengan hal yang kamu impikan
Ketakutan untuk menghadapi, siapkan bekal agar siap
Sekarang hanya perlu terus berusaha untuk tumbuh
Waktu hanya hitungan
Langkah yang tak berhenti adalah makna
Bahwa kamu siap dan layak

Bila Kita Hidup Tanpa Ayah

Bila kita hidup tanpa ayah
Sulit untuk belajar rasional, realistis, atau apapun itu perihal logika
Bisa, hanya saja tertatih
Bila kita hidup tanpa ayah
Keras nya kehidupan ini sungguh begitu mengejutkan
Bila kita hidup tanpa ayah
Ketegaran ini harus terus dipupuk, jangan sampai layu
Bila kita hidup tanpa ayah
Tegakkan bahu dan kuatkan punggungmu untuk mandiri
Bila kita hidup tanpa ayah
Jangan lupa berterima kasih kepada diri sendiri yang sudah berjuang sebaik dan sejauh ini
Kita tidak sedang mengutuk kehidupan, hanya saja mengingatkan diri untuk tidak menjadi lemah

Sedih dan Bahagia

Akan ada banyak hal yang terlewatkan
Sedih yang berkecambuk, tanpa tau mengapa hadir dan begitu sakit
Terkadang tidak sadar sedih itu ada sebabnya
Tetapi mengabaikannya dan berharap untuk segera bahagia
Padahal hidup tidak selalu mengejar kebahagiaan
Justru kita perlu mencari penyebab kesedihan
Segala trauma, rasa sakit, rasa sesak di dada, gelisah
Semua itu ada sebabnya
Jika kita terus mengabaikannya
Kapan kita tahu rasa sedih itu hadir karena apa
Kita tidak tahu cara mengontrol dan mengantisipasi rasa sedih itu
Akibatnya kita hanya terus mengejar kebahagiaan
Padahal keduanya, sedih atau bahagia sama-sama semu
Yang perlu kita sadari yaitu sebabnya
Jika kita tau, kita mampu untuk mengendalikan
Karena hidup memang seputar sedih dan bahagia