Webinar yang dikoordinir oleh Forum
Indonesia Muda Regional Solo Raya (FIM Solo Raya), BEM UNS, dan Mata Garuda
Surakarta dilaksanakan pada Kamis 9 April 2020 via aplikasi Zoom. Narasumber
yang dihadirkan adalah Raden Kunto Adi, S.P, M.P yang merupakan ketua
Intrnatinal Council for Small Business (ICSB) Kabupaten Sukoharjo, Konsultan
UMKM, Pengurus Asosiiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI), dan
Dosen Agribisnis FP UNS. Kedua adalah Ahmad Zaky yang merupakan alumni FIM dan
juga founder Buka Lapak. Ketiga adalah Prof.Dr.Ir. Darsono, M.Si yang merupakan
tim ahli ekonomi Indonesia Raya Incorporated (IRI), Wakil Rektor 3 bidang
kemahasiswaan dan alumni UNS 2015-2019 dan guru besar Agribisnis FP UNS.
Keempat adalah Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. yang merupakan founder
OK OCE, pengusaha Indonesia, Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2018. Dan yang
terakhir adalah Sutarmo, S.E, M.Pd sebagai Kepala Dinas Perdagangan Koperasi
Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sukoharjo.
Dalam forum ini membahas tentang
dampak Covid-19 terhadap UMKM khususnya daerah Solo Raya. Pembukaannya diisi oleh Bapak Darsono yang
mengatakan bahwa generasi sekarang ini dipercaya oleh Tuhan dengan dititipi
masalah yang harus diselesaikan bersama, semenjak WHO menetapkan Covid-19 ini
sebagai pandemic berbagai negara tentu
menanggapi dengan cara yang berbeda-beda, ada yang tanggap dan ada pula yang
acuh. Kejadian ini tentu membawa dampak, bukan hanya dari segi kesehatan tapi
juga segi ekonomi. Kejadian ini dapat mengakibatkan krisis ekonomi, tapi
berbeda dengan krisis ekonomi Indonesia yang kita alami yang terjadi pada tahun
1998 yang dipicu oleh permasalahan politik. Sekarang ini generasi kita
merasakan krisis ekonomi yang dipicu oleh permasalahan kesehatan, yang tentu
belum pernah kita alami sebelumnya. Krisis ini akan menyebabkan rekonstruksi
humanitas yang berhubungan dengan hubungan sosial, karena adanya social
distancing untuk mengurangi penyebaran virus. Syok atau kegaketan berupa
berhentinya pasok rantai kehidupan, panawaran, permintaan, konsumsi, produksi.
Kalau ini terjadi akan terjadi pecahnya transaksi ekonomi, politik dan kegiatan
lain yang melibatkan kepentingan masyarakat.
Pada kenyataannya ekonomi di
Indonesia ditopang oleh UMKM. Proses keterputusan rantai pasok akan sangat
berdampak pada sektor UMKM. Secara demografi sangat menyerap tenaga kerja yang
besar daripada sektor lain, akibatnya menyebabkan pengangguran dan kemiskinan.
Bagaimana kita menhadapinnya?
Tentunya harus optimis dan menyelamatkan rantai pasok dengan menjustifikasi
melalui online.
Kita kerucutkan apda Solo Raya.
Menurut based data, UMKM sebelum corona tumbuh 10%, setelah adanya syok korona
hanya tumbuh satu digit bahkan menuju ke angka negative. Hakikat menyokong
ekonomi adalah UMKM yang kecil2 (pedagang mie, mendreng ikat pinggang), setelah adanya ini mereka terhempas
semua. Jika ditinjau dari keterhempasan
tsb adalah pengangguran di Solo Raya.UMKM memiliki kekenyalan yang tidak bisa
dimiliki oleh perusahaan besar, survivalitasnya luar biasa, tapi itu terjadi
jika rantai pasok itu berjlan, jika sekarang putus maka mempengaruhi keterputusan
survivalitas, itu yang mendasar.
Antisipasi menrecovery UMKM sudah mulai, PSBS aturan pendukung nya, stimulus
untuk UMKM mengenai reksturisasi credit, credit lancar, otorisasi perbankan
menentukan UMKM yg berdampak, penundaan
pembayaran kredit, dsb. Proses penanganan terutama data adalah
menyesuaikan karakteristik agar tepat sasaran
Selanjutnya yaitu pemateri kedua Achmad
Zaky CEO dari Buka Lapak
Memaparkan langkah-langkah
antisipasi, yaitu:
1. Kondisi didigital
ekonomi (e- commerce) sejak kejadian
ini malah tumbuh dan hanya terjadi pergeseran, yang tadinya orang-orang belanja
non esensial jadi barang2 yang essensial kesehatan seperti vitamin, masker, makanan menghadapi Covid-19
dengan harga yang berlipat lipat, seperti masker. Ini adalah sebuah trend
2. Terjadi
perubahan yang tadinya langsung, ya online tidak bertatap muka, e-commerce menjadi backbone perekonomian kita. Semua usaha kecil harus mulai pindah dr
offline ke online. Trend yg lebih luas ada pake Zoom, Netflix, Youtube semua
yang bersifat online menjadi sangat booming.
Infrastruktur yang ada buatan luar, ini menjadi tugas kita yg dapat membuat
karya untuk fasilitas, maupun untuk komunikasi maupun untuk nnton film
3. Banyak
sekali warung-warung yang tutup, karena
tidak adanya customer. 150.000 karyawan yg ada di Jakarta sudah dipulangkan
karena PHK. Ini yang menjadi PR untuk kita
4. Mall-mall
yg online tetap tidak bisa mengimbangi pendapatannya ketika offline, hanya bisa
membantu. Tapi pemerintah mulai merencanakan untuk membangun dengan subsidi
platform online dengan dana puluhan triliun. Maka unutk teman2 yg berwirausaha
juga harus melek digital. Dari yg non essensial menjadi yang essensial sepeerti
dari jualan kaos jadi jualan masker, harus lincah untuk menghadapi kondisi ini.
UMKM lebih mudah untuk banting stir dari pada perusahan besar, seperti mall
menjadi Rumah Sakit itu sangat tidak mungkin dan jika mungkin akan sangat repot.
5. Buka Lapak
bekerja sama dengan BNBP menyediakan banyak promo perlengkapan kesehatan untuk
menjaga diri kita berharap ikut menjaga rantai pasok kebutuhan masyarakat di
tegah pandemic ini.
Pemateri
selanjutnya yaitu Bapak Sandiaga Uno dan Bapak Sutarmo
Situasi
yang terjadi di Indonesia saat ini adalah situasi yang tidak pernah terjadi
pada era sebelumnya yang pernah dialami masyarakat Indonesia yang masih hidup
di era sekarang, seperti kejadian tahun 1998, 2008,2009 dimana krisis ekonomi
berbeda dengan krisis yang dihadapi sekarang ini. Belum pernah merasakan krisis
yang dimulai dari kesehatan, yang merembet pada ekonomi yang dirasakan langsung
oleh UMKM. Krisis sosial, dimana manusia awalnya guyup rukun dan berkumpul,
kini diharuskan untuk jaga jarak. Guyup rukun, bersalaman saling bercengkrama
satu sama lain adalah budaya Indonesia dan sudah menjadi karakteristik
masyarakatnya, maka dari itu semenjak kejadian ini dipastikan akan merubah pola
kehidupan masyarakat dari yang sebelumnya.
Tetapi
dengan pola yang berubah tantu terdapat solusi yang dapat diterapkan yaitu
dengan adapt to new normal, pertemuan
online. Optimalisasi digitalisasi terutama tools yang ada di genggaman kita
marketing, payment, produksi (reseller) masker atau bahan-bahan yang sekarang
dibutuhkan.
Peluang
lain yang bisa dimanfaatkan yaitu dengan menjual masker, alcohol,
handsinitizer, atau menjual makanan dengan sistem online delivery.
Untuk
mendongrak pemasaran bisa memfasilitasi program, promosi di sosmed. Gerakan
mendorong “ayo beli di warung tetangga” sehingga tercipta juga sistem
kemandirian wilayah setempat tanpa bergantung pada pasokan kebutuhan dari luar
wilayah.
Pemerintah
sendiri menyediakan 65 M setiap daerah untuk menangani Covid-19, pengadaan
bahan pokok yg akan diberikan dan warga yg berdampak, dan berbgaai kebutuhan yang
dibutuhkan, nilainya 200rb perbulan. Pemerintah pusat melakukan stimulus, ada
reksturisasi bank yang umkm punya kredit. Hari ini diumumkan airlangga hartanto,
pemerintah membebaskan bunga dan penundaan KUR paling lama 6 bulan. Hal ini
dinilai sangat membantu bagi UMKM.
Dalam forum
ini juga dibuka sesi pertanyaan, ada yang menanyakan perihal hutang pemerintah
kepada luar negeri yang dikhususkan untuk menangani amsalah Covid-19. Pemerintah dalam hal ini mengeluarkan surat
hutang 400T, saran Bapak Sandiaga Uno adalah harus dialokasikan lebih pada UMKM
dan masyarakat langsung. Anggaran yang tidak esenssial bisa ditunda, yang tidak
biasa ditunda adalah hajat hidup orang banyak. Indonesia harus mengelola
hutangnya, tidak bergantung pada hutang luar negeri saja. Harus bisa survive di
tengah pandemic, memilih opsi lainnya.
Selain itu
terdapat pertanyaan mengenai terkendala dengan pengiriman bahan baku yang bersifat
Impor. Tentu saja bahan baku yang impor, akan berdampak. Akan berdampak pada
modal usaha otomatis juga kegiatan rumah tangga. Yang menyebabkan masyarakat
ada masalah disitu. Tetapi dalam hal ini dapat diatasi dengan sistem
kemandirian daerah agar tak lagi bergantung pada bahan abku impor,
solusi-solusi yang ditempuh memang tidak bisa instan tapi melalui proses.
Covid-19
menyebabkan kegiatan ekonomi terdampak dan mengakibatkan dampak psikologis
untuk itu perlu untuk memotivasi mereka. Kampanye positif #menyerahbukanpilihan
untuk memotivasi UMKM. Memfasilitasi promosi usaha-usaha UMKM dan saling
support dengan membeli produk-produk mereka.
Untuk video lengkapnya ada di : bit.ly/videoFIMSolo dan materi dan notulensi ada di: bit.ly/materiFIMSolo