Jumat, 24 April 2020

Dampak Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia (Khususnya Solo Raya)



Webinar yang dikoordinir oleh Forum Indonesia Muda Regional Solo Raya (FIM Solo Raya), BEM UNS, dan Mata Garuda Surakarta dilaksanakan pada Kamis 9 April 2020 via aplikasi Zoom. Narasumber yang dihadirkan adalah Raden Kunto Adi, S.P, M.P yang merupakan ketua Intrnatinal Council for Small Business (ICSB) Kabupaten Sukoharjo, Konsultan UMKM, Pengurus Asosiiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI), dan Dosen Agribisnis FP UNS. Kedua adalah Ahmad Zaky yang merupakan alumni FIM dan juga founder Buka Lapak. Ketiga adalah Prof.Dr.Ir. Darsono, M.Si yang merupakan tim ahli ekonomi Indonesia Raya Incorporated (IRI), Wakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan dan alumni UNS 2015-2019 dan guru besar Agribisnis FP UNS. Keempat adalah Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. yang merupakan founder OK OCE, pengusaha Indonesia, Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2018. Dan yang terakhir adalah Sutarmo, S.E, M.Pd sebagai Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sukoharjo.
Dalam forum ini membahas tentang dampak Covid-19 terhadap UMKM khususnya daerah Solo Raya.  Pembukaannya diisi oleh Bapak Darsono yang mengatakan bahwa generasi sekarang ini dipercaya oleh Tuhan dengan dititipi masalah yang harus diselesaikan bersama, semenjak WHO menetapkan Covid-19 ini sebagai pandemic  berbagai negara tentu menanggapi dengan cara yang berbeda-beda, ada yang tanggap dan ada pula yang acuh. Kejadian ini tentu membawa dampak, bukan hanya dari segi kesehatan tapi juga segi ekonomi. Kejadian ini dapat mengakibatkan krisis ekonomi, tapi berbeda dengan krisis ekonomi Indonesia yang kita alami yang terjadi pada tahun 1998 yang dipicu oleh permasalahan politik. Sekarang ini generasi kita merasakan krisis ekonomi yang dipicu oleh permasalahan kesehatan, yang tentu belum pernah kita alami sebelumnya. Krisis ini akan menyebabkan rekonstruksi humanitas yang berhubungan dengan hubungan sosial, karena adanya social distancing untuk mengurangi penyebaran virus. Syok atau kegaketan berupa berhentinya pasok rantai kehidupan, panawaran, permintaan, konsumsi, produksi. Kalau ini terjadi akan terjadi pecahnya transaksi ekonomi, politik dan kegiatan lain yang melibatkan kepentingan masyarakat.
Pada kenyataannya ekonomi di Indonesia ditopang oleh UMKM. Proses keterputusan rantai pasok akan sangat berdampak pada sektor UMKM. Secara demografi sangat menyerap tenaga kerja yang besar daripada sektor lain, akibatnya menyebabkan pengangguran dan kemiskinan.
Bagaimana kita menhadapinnya? Tentunya harus optimis dan menyelamatkan rantai pasok dengan menjustifikasi melalui online.
Kita kerucutkan apda Solo Raya. Menurut based data, UMKM sebelum corona tumbuh 10%, setelah adanya syok korona hanya tumbuh satu digit bahkan menuju ke angka negative. Hakikat menyokong ekonomi adalah UMKM yang kecil2 (pedagang mie, mendreng ikat pinggang), setelah adanya ini mereka terhempas semua.  Jika ditinjau dari keterhempasan tsb adalah pengangguran di Solo Raya.UMKM memiliki kekenyalan yang tidak bisa dimiliki oleh perusahaan besar, survivalitasnya luar biasa, tapi itu terjadi jika rantai pasok itu berjlan, jika sekarang putus maka mempengaruhi keterputusan survivalitas, itu yang mendasar.
Antisipasi menrecovery UMKM sudah mulai, PSBS aturan pendukung nya, stimulus untuk UMKM mengenai reksturisasi credit, credit lancar, otorisasi perbankan menentukan UMKM yg berdampak, penundaan  pembayaran kredit, dsb. Proses penanganan terutama data adalah menyesuaikan karakteristik agar tepat sasaran
Selanjutnya yaitu pemateri kedua Achmad Zaky CEO dari Buka Lapak
Memaparkan langkah-langkah antisipasi, yaitu:
1.      Kondisi didigital ekonomi (e- commerce) sejak kejadian ini malah tumbuh dan hanya terjadi pergeseran, yang tadinya orang-orang belanja non esensial  jadi barang2 yang essensial kesehatan seperti vitamin, masker, makanan menghadapi Covid-19 dengan harga yang berlipat lipat, seperti masker. Ini adalah sebuah trend
2.      Terjadi perubahan yang tadinya langsung, ya online tidak bertatap muka, e-commerce menjadi backbone perekonomian kita. Semua usaha kecil harus mulai pindah dr offline ke online. Trend yg lebih luas ada pake Zoom, Netflix, Youtube semua yang bersifat online menjadi sangat booming. Infrastruktur yang ada buatan luar, ini menjadi tugas kita yg dapat membuat karya untuk fasilitas, maupun untuk komunikasi maupun untuk nnton film
3.      Banyak sekali warung-warung  yang tutup, karena tidak adanya customer. 150.000 karyawan yg ada di Jakarta sudah dipulangkan karena PHK. Ini yang menjadi PR untuk kita
4.      Mall-mall yg online tetap tidak bisa mengimbangi pendapatannya ketika offline, hanya bisa membantu. Tapi pemerintah mulai merencanakan untuk membangun dengan subsidi platform online dengan dana puluhan triliun. Maka unutk teman2 yg berwirausaha juga harus melek digital. Dari yg non essensial menjadi yang essensial sepeerti dari jualan kaos jadi jualan masker, harus lincah untuk menghadapi kondisi ini. UMKM lebih mudah untuk banting stir dari pada perusahan besar, seperti mall menjadi Rumah Sakit itu sangat tidak mungkin dan jika mungkin akan sangat repot.
5.      Buka Lapak bekerja sama dengan BNBP menyediakan banyak promo perlengkapan kesehatan untuk menjaga diri kita berharap ikut menjaga rantai pasok kebutuhan masyarakat di tegah pandemic ini.
Pemateri selanjutnya yaitu Bapak Sandiaga Uno dan Bapak Sutarmo
Situasi yang terjadi di Indonesia saat ini adalah situasi yang tidak pernah terjadi pada era sebelumnya yang pernah dialami masyarakat Indonesia yang masih hidup di era sekarang, seperti kejadian tahun 1998, 2008,2009 dimana krisis ekonomi berbeda dengan krisis yang dihadapi sekarang ini. Belum pernah merasakan krisis yang dimulai dari kesehatan, yang merembet pada ekonomi yang dirasakan langsung oleh UMKM. Krisis sosial, dimana manusia awalnya guyup rukun dan berkumpul, kini diharuskan untuk jaga jarak. Guyup rukun, bersalaman saling bercengkrama satu sama lain adalah budaya Indonesia dan sudah menjadi karakteristik masyarakatnya, maka dari itu semenjak kejadian ini dipastikan akan merubah pola kehidupan masyarakat dari yang sebelumnya.  
Tetapi dengan pola yang berubah tantu terdapat solusi yang dapat diterapkan yaitu dengan adapt to new normal, pertemuan online. Optimalisasi digitalisasi terutama tools yang ada di genggaman kita marketing, payment, produksi (reseller) masker atau bahan-bahan yang sekarang dibutuhkan. 
Peluang lain yang bisa dimanfaatkan yaitu dengan menjual masker, alcohol, handsinitizer, atau menjual makanan dengan sistem online delivery.
Untuk mendongrak pemasaran bisa memfasilitasi program, promosi di sosmed. Gerakan mendorong “ayo beli di warung tetangga” sehingga tercipta juga sistem kemandirian wilayah setempat tanpa bergantung pada pasokan kebutuhan dari luar wilayah.
Pemerintah sendiri menyediakan 65 M setiap daerah untuk menangani Covid-19, pengadaan bahan pokok yg akan diberikan dan warga yg berdampak, dan berbgaai kebutuhan yang dibutuhkan, nilainya 200rb perbulan. Pemerintah pusat melakukan stimulus, ada reksturisasi bank yang umkm punya kredit. Hari ini diumumkan airlangga hartanto, pemerintah membebaskan bunga dan penundaan KUR paling lama 6 bulan. Hal ini dinilai sangat membantu bagi UMKM. 
Dalam forum ini juga dibuka sesi pertanyaan, ada yang menanyakan perihal hutang pemerintah kepada luar negeri yang dikhususkan untuk menangani amsalah Covid-19.  Pemerintah dalam hal ini mengeluarkan surat hutang 400T, saran Bapak Sandiaga Uno adalah harus dialokasikan lebih pada UMKM dan masyarakat langsung. Anggaran yang tidak esenssial bisa ditunda, yang tidak biasa ditunda adalah hajat hidup orang banyak. Indonesia harus mengelola hutangnya, tidak bergantung pada hutang luar negeri saja. Harus bisa survive di tengah pandemic, memilih opsi lainnya.
Selain itu terdapat pertanyaan mengenai terkendala dengan pengiriman bahan baku yang bersifat Impor. Tentu saja bahan baku yang impor, akan berdampak. Akan berdampak pada modal usaha otomatis juga kegiatan rumah tangga. Yang menyebabkan masyarakat ada masalah disitu. Tetapi dalam hal ini dapat diatasi dengan sistem kemandirian daerah agar tak lagi bergantung pada bahan abku impor, solusi-solusi yang ditempuh memang tidak bisa instan tapi melalui proses.
Covid-19 menyebabkan kegiatan ekonomi terdampak dan mengakibatkan dampak psikologis untuk itu perlu untuk memotivasi mereka. Kampanye positif #menyerahbukanpilihan untuk memotivasi UMKM. Memfasilitasi promosi usaha-usaha UMKM dan saling support dengan membeli produk-produk mereka.


Untuk video lengkapnya ada di : bit.ly/videoFIMSolo dan materi dan notulensi ada di: bit.ly/materiFIMSolo

Selasa, 21 April 2020

Bersama?


Katanya ingin jalan bersama
Tapi yang ia ajak untuk jalan bersama tak tau tujuannya
Tapi yang ia ajak untuk jalan bersama tak tau petanya
Petanya kini masih ia sembunyikan
Lalu yang ia ajak untuk jalan bersama bertanya-tanya sepanjang perjalanan
Akan sampai kapan dan kemana arahnya
Waktu yang tak tentu dan arah yang samar
Lelah karena melihat ia yang terlalu fokus, hingga terkadang ia melupakan 
Melupakan yang ia ajak berjalan bersama
Lupa bahwa ia mengajak seseorang dalam perjalanannya
Jika sendiripun tidak masalah tanpa ada yang menemani
Mengapa ia ajak seseorang untuk menemani?
Sampai kapan berjalan dengan peta yang ia sembunyikan
Lalu sampai kapan menebak teka-teki perjalanan ini yang memakan waktu dan tenaga
Jika ia terus memakan ego, bagaimana bisa berjalan bersama?
Yang ia ajak berjalan tertatih sudah pasti, jenuh apalagi
Tidak mudah untuk berjalan bersama jika ia terus penuh dengan teka-teki
Berjalan tanpa tau arah saja sudah lelah apalagi sembari menebak teka-teki yang tidak ada petunjuk didalamnya, petunjuk yang ia genggam tanpa ia beritau
Awalnya yakin, tapi seiring berjalan lelah juga
Andai saja ia memberi tau tujuan yang jelas, menunjukkan peta yang kau genggam, dan waktu yang akan ditempuh
Maka berjalan bersama sejauh apapun, selelah, sepanjang, sejenuh apapun akan tak kenal lelah
Perihal bersama bukan untuk menjadi yang serba tau dan tak tertandingi
Tapi perihal bersama adalah untuk menapaki kata saling agar bisa terus bersama




Senin, 13 April 2020

Sebuah Ambisi Dunia


Terjebak dalam ambisi itu pahit
Ambisi yang terpasung yang dibentuk campur tangan orang lain 
Membuat diri berekspektasi tinggi
Meskipun banyak yang meyakini dan mengaamiini
Tapi, terkadang lupa diri karena terlalu mendengarkan mereka
Lupa bahwa ada hati yang juga ingin didengar
Lupa bahwa diri dipaksa  untuk yakin
Lupa bahwa semua itu bergantung pada keyakinanmu
Ada hati yang ingin menolak tetapi tertutup oleh indahnya ekspektasi
Ada diri yang harus tumbuh tetapi tertutup oleh silaunya dunia
Padahal diri ini terlampau jujur ingin terus belajar
Hidup adalah untuk belajar
Terjatuh, tersungkur berulang kali tidak masalah asal bangkit kembali
Semakin sering terjatuh, semakin lihai untuk jatuh yang indah agar tidak sakit
Jatuh dan bangkit lagi adalah sebuah seni kehidupan yang terus dan harus diasah
Hasilnya tidak bisa diukur dengan kuantitatif, berapa kali kamu jatuh?
Tapi hasilnya bisa diukur dengan kualitatif, bagaimana rasanya?
Memaknai kehidupan tidak bisa diukur dengan angka
Karena hanya dapat diukur dengan rasa