“Dan kau tau, tak perlu pintar untuk menang dalam hidup. Kau hanya perlu untuk tidak bodoh”
Pada dasarnya kehidupan menuntut kita untuk memahami dan mengerti akan suatu keadaan. Baik yang terjadi dalam hidup kita maupun orang lain. Untuk tetap bisa survive sebagai manusia kita tidak perlu untuk pintar dalam memahami dan mengerti segala hal, hanya saja kita cukup untuk tau. Tau bagaimana bersikap dan tau bagaimana mengambil keputusan.
Pintar memang bukan jaminan untuk kehidupan yang lebih baik, pintar yang dimiliki manusia memang terbatas. Sebatas hanya beberapa bidang saja. Perlu disadari bahwa setiap orang memang memiliki keistemewaan masing-masing. Tak perlu dibandingkan dan tak perlu diadu perihal masalah itu.
Pintar kini bukan lagi masalah yang seberapa, hanya saja yang perlu diingat semakin seseorang memahami sesuatu maka seseorang tersebut merasa semakin banyak lagi yang tak diketahui dan semakin luas seseorang berkelana maka seseorang tersebut merasa bahwa makin luas lagi bagian bumi yang tidak diketahui. Mengapa bisa begitu? Karena yang benar memahami bukan lagi merasa pintar tapi justru merasa bodoh bahwa selama ini apa yang diketahui hanya sebagian kecil dan yang dijelajahi selama ini juga hanya sebagian kecil dari belahan bumi yang ada.
Perihal manusia tentu kita seringkali membandingkan, padahal kita sama-sama manusia yang mempunyai keistimewaan masing-masing berdasarkan pengalaman hidup yang dialami. Kita menyadari bahwa setiap insan yang ada, pasti merasakan hal semu seperti adanya perjumpan yang berakhir pada perpisahan dan kebersamaah yang berakhir pada perseteruan. Dan semua itu berakhir ketika kita sedang merasakan rindu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar