Jumat, 31 Desember 2021

2021 :)

Terlambat untuk mengerti semua ini

Tapi tidak ada kata terlambat untuk memulai bertumbuh

Tak apa pelan, asalkan paham

Tak perlu disesali, harusnya malah bersyukur

Tepat adalah waktu untukmu sendiri

Satu tujuan terpenuhi

Sayang, sisa waktu hanya sedikit

Semua untuk suatu tujuan, yang lain tertinggal

Sayang juga, yang tertinggal tidak jua mengejar

Sebenarnya aku saja yang terlau rumit berbelit-belit

Dunia bukan tempatnya siapa yang cepat dan hebat

Dimana semua yang terlihat hebat dan indah tak semudah yang terlintas

Disemua tempat jika masih di dunia sebatas semu

Distraksi..seringkali memang sulit dimengerti

Dilema kian sering terlintas karena benar dan salah sangat tipis

Sabar, segalanya ada waktunya

Kuat, karena semua butuh energy

Berdoa, karena the best solve ever

Berserah, karena kita hanya manusia

Semangat, karena kadangkala butuh charge energy

Jangan lari dari segala yang terjadi

Baik buruk semua dihadapi

Tapi semua akan terlewatkan

Dunia memang seperti ini

Ada yang membahagiakan, ada pula yang menyakitkan

Selasa, 14 Desember 2021

Kehilangan

Sebab ada banyak hal yang membuat kita sedih

Kehilangan seseorang memang menyakitkan

Dulu kita dapat menggenggam tangannya, melihat senyumnya bahkan bertengkar dengannya

Seolah kini tak percaya

Raganya telah tiada

Lalu kutatap langit yang mendung

Seolah menggambarkan raut hati saat ini

Kurasakan perlahan sesak didada

Tak ada yang menyangka akan pergi secepat ini

Ikhlas tidaklah mudah

Tetapi itu yang terbaik

RencanaNya tak pernah salah

TakdirNya selau ada makna dibalik semua yang terjadi

Kita hanya manusia yang terbatas nalarnya

Tetapi kita manusia yang punya akses doa untuk menyapanya

Rabu, 08 Desember 2021

Untukmu

 

Mungkin kamu ngga akan pernah tau

Berkali-kali ditinggalkan selagi kita masih ingin bersamanya

Selagi kita tumbuh bersama dengan rasa sayang itu

Terlampau dalam hingga mampu menenggelamkan

Mungkin untuk mereka memang sudah waktunya

atau mungkin bagi mereka begitu mudah untuk beralih

Beralih untuk melupakan atau terganti dengan yang lain


Tapi

Untukku sulit untuk hal itu

Melewatinya butuh waktu yang cukup panjang

Maaf karena begitu payah

Maaf karena begitu takut

Memang manusia tidak seharusnya begitu

Kini, mulai belajar bagaimana mencintai dan menyayangi dengan begitu ikhlas

Ikhlas untuk semua yang sudah diupayakan 

Ditinggalkan atau meninggalkan itu perkara ketentuan

Karena rasa ini bukan milik kita, kita hanya diberi hak untuk sebuah keputusan dan berserah untuk sebuah keputusan diluar kehendak kita

Kamis, 02 Desember 2021

Setahun

Desember 2021

Ngga nyangka udah masuk bulan terakhir di tahun ini

Rasanya ngga bisa dideskripsikan dalam satu kalimat

Banyak hal diluar dugaan yang terjadi

Memang dunia itu hanya sebuah tempat singgah

Tapi jika terlau menggenggamnya terlalu erat, capek juga

Padahal ngga dituntut untuk menggenggam

Hanya saja perlu dikendalikan

Semua yang terlewati adalah gambaran langkah agar tidak salah jalan lagi

Persepsi yang dulu kini menghasilkan suatu pelajaran 

Guru terbaik untuk kita adalah pengalaman

Rasa yang kita alami begitu nyata

Hingga kita tidak percaya jika tidak merasakannya sendiri

Bersyukur telah bisa lewatin ini semua 

Hasilnya mari kita tuai untuk masa yang akan datang

Sebuah pengalaman yang mampu mendewasakan diri versi kita

Rabu, 22 September 2021

Hati

Waktu demi waktu terus berlalu 

Manusia sadar atau tidak sadar

Berbuat atau tidak berbuat

Berjalan atau berhenti

Waktu acuh dan akan terus berjalan

Jika kita terlau sibuk dengan apapun 

Pastikan itu mempunyai tujuan

JIka tidak berhenti sejenak

Lakukan apa yang menjadi tanggung jawab, kemudian pergi 

Untuk melanjutkan kehidupan yang lebih berarti

Dengarkan kata hatimu 

Abaikan perkataan orang jika tidak sesuai dengan kata hati

Kita tau apa yang tidak diketahui orang lain

Seburuk apapun keputusan yang kita ambil

Maka akan berakhir pada perjalanan dari proses

Tak apa gagal tapi sadar untuktidak melakukannya lagi

Kamu berhak atas kamu sendiri

Semua yang terjadi juga bagian dari sebuah keputusan  yang telah diambil


Kamis, 15 Juli 2021

Cerita di Bulan Juli


Manusia dengan segala ujiannya pasti terdapat keluh kesah didalamnya. Tak jarang juga ujian datang bertubi-tubi dalam satu waktu.

Menurut berita yang rilis sekitar bulan Juni 2021 akhir kasus Covid-19 mulai kembali meningkat seiring dengan hal  itu pemerintah mulai melakukan PPKM yang sebelumnya juga pernah diterapakan tetapi PPKM yang ini jauh lebih ketat karena maraknya kasus di berbagai daerah (https://news.detik.com/berita/d-5617874/3-analisis-kemenkes-soal-penyebab-kasus-corona-meningkat-drastis). Kalau kasus sebelumnya angka penderita covid-19 meningkat hanya di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya saja, tetapi sekarang ada lebih 40 kota yang diberlakukan PPKM di seluruh Indonesia. Munculnya varian baru Cobid-19 di Indonesia yaitu varian delta yang berasal dari negara India diduga penularannya lebih cepat dibanding sebelumnya jadi angka penderita menjadi meningkat drastis.

Kira-kira begitu gambaran sekilas sebelum ke cerita selanjutnya, memang dirasa parah dibanding kasus Covid-19 sebelumnya.  Dan karena maraknya kasus itu, sempat menjadi salah satu penderitanya juga dan Alhamdulillah sekarang sudah sembuh. Sekitar tanggal 1 Juli daya tahan tubuh saat itu lemah karena capek ditambah stress juga karena ada masalah yang menurutku besar saat itu. Kelelahan dan kebetulan juga ada teman satu ruangan yang waktu itu sakit batuk, pilek dan demam tapi dipaksakan untuk masuk kerja. Disaat kondisi badan yang tidak fit, stress, kelelahan parah waktu itu karena emang sering overtime buat nyelesein pekerjaan ya nggak heran kalau akhirnya kena batuk juga. Awalnya batuk terus disusul dengan demam, dua hari setelahnya bersin-bersin dan setelah itu sedikit pilek juga. Beberapa hari batuk disertai dengan sesak di dada, waktu itu ngga kepikiran sama sekali kalau kena, jadi tubuh dibiarkan lelah dan Cuma minum vitamin yang sifatnya pencegahan padahal udah sakit. Waktu itu coba yakinin diri sendiri buat cepet sehat dan emang sakitnya Cuma flu biasa. Tapi seiring berjalannya waktu karena tubuh tetap kelelahan, belum ada waktu untuk istirahat dan ditambah nggak minum obat sama sekali ya akhirnya dipaksa tumbang karena lihat hasil swab di kantor tanggal 5 Juli yaitu positif. Hari itu juga disuruh semesta untuk istirahat dan mulai berobat, awanya bingung dan nggak tau harus gimana krena tinggal di perantauan (di kos). Awalnya mau banget isolasi di tempat yang emang khusus buat isolasi karena emang bergejala ringan, tapi nggak kepikiran kalau di Rumah Sakit karena waktu itu kabarnya RS penuh semua karena ya meningkatnya penderita Covid-19. Akhirnya memutuskan untuk isoman (Isolasi Mandiri) beberapa orang terdekat menyarankan begitu karena kondisinya juga ngga memunkinkan kalau waktu itu cari tempat khusus buat isolasi dan pasti kepikiran kondisinya bakalan bikin lebih stress. Tapi disisi lain juga was-was kalau penghuni kos disini kurang terima dengan kondisiku, beruntung yang positif dari kami ada dua orang.

Kenapa ngga dipastikan lagi untuk tes PCR?

Waktu itu udah ketrigger dengan hasil swab antigen yang menunjukkan positif dan gejalanya dirasa juga mirip akhirnya memtuskan untuk menganggap diri ini sudah kena. Ya begitulah amannya karena situasi waktu itu emang ngga mendukung untuk PCR sendiri.

Rasanya bingung karena sendiri, beruntung punya orang-orang terdekat yang solutif banget dan ngasih nasihat biar ngga panic, stress, dan supply kebutuhan ku selama Isoman. Alhamdulillah semua sudah diatur sama yang punya hidup ini. Sakit dan sendirian, dan aku ngga meratapi sama sekali karena kehadiran mereka. Alhamdulillah juga cepat dieri ketenangan sehingga mampu untuk mengendaikan diri dan lingkungan sekitar.Penghuni kos yang lain juga sudah aku infokan perihal prokes dan kondisi yang aku jalani, Alhamdulillah mereka mengerti dan menerima meskipun ada satu orang yang lebih was-was dengan kondisiku karena takut tertular, ya itu hal yang wajar.

Menjalani hari demi hari dengan beberapa hari pengobatan medis dengan didampingi sahabat perawat yang ada di Malang via WA dan terapi (berjemur rutin, berolahraga, cium bau essential, dan hirup uap minyak kayu putih) semua berjalan lancar. Setiap hari berprogres pulih dan Alhamdulillah hari ke 10 yang terhitung dari awal bergejala sudah membaik. Dari yang batuk sesak, mulai pilek, lemes,demam sampai hilang penciuman menjadi sedikit berkurang sesaknya, hilang batuknya, sedikit bisa mencium bau dan akhirnya semua kembali normal nan sehat. Alhamdulillah

Pada intinya semua tergantung pada kondisi kita, kita harus mau untuk sembuh dengan mengusahakan. Jangan larut dalam trigger yang didapat, karena buat bingung dan susah untuk memikirkan apa yang harus kita lakukan, terlebih agar tidak panik juga. Jangan lupa untuk info ke lingkungan sekitar, kalau belum siap untuk Isolasi di tempat khusus, jika kondisinya seperti aku info aja ke penghuni lain atau yang tinggal sama kita seatap yang penting kita pisah kamar tidur dan kamar mandi atau hindari kontak langsung dalam jangka waktu lama dalam satu ruangan. Oiya penting juga kita untuk motivasi dari orang-orang terdekat, minta doanya untuk kesembuhan kita. Jangan merasa kesepian, kalau kesepian huungi mereka dan selalu kabari mereka perihal kondisi kita. Percayakan hal ini ke orang-orang yang sekiranya mampu untuk menerima kita dan menasehati kita, tentunya dengan mereka yang berpengetahuan. Oiya satu lagi, the last but not least..set pikiran kita untuk tetap tenang dan positif thingking untuk sembuh, jika terpaksa sesekali untuk sedih gapapa nangis aja tetapi jangan berlarut dalam kesedihan. Semua ujian pasti ngga mungkin ngga menemukan titik terang, semua sudah diatur..tinggal kita kembalikan ketenangan kita dengan berdoa sesering mungkin. Serahkan semua yang rumit dan semua yang sakit maka kita akan temukan titik dimana kita lebih percaya akan kuasaNya.

Semoga segalanya lekas pulih dan membaik..

 

Sabtu, 10 Juli 2021

Aku Rindu Aku


Mungkin menjadi dewasa adalah penyebab ini semua

Ya, menjadisosok dewasa tidaklah mudah

Banyak tantangan dan masalah yang akan dihadapi

Tentunya semua manusia mengalami ini, jika ia berusaha ada niat untuk menjadi dewasa

Dewasa bukan lagi perkara usia

Tapi tentang sebuah kematangan dalam berpikir dan bertindak

Ya..balik lagi soal perubahan menjadi dewasa

Tuntutan demi tuntutan ada di depan mata

Dituntut untuk mengerti, bertanggung jawab dan memaklumi

Ya..perubahan yang membawa diri ini lebih memaklumi semua yang terjadi hingga mimpi yang semula tinggi kini mencoba untuk menurunkan sedikit demi sedikit tapi sepertinya terlalu jauh hingga ke dasar permukaan seperti kehilangan motivasi. Selain memaklumi, yaitu bertanggung jawab atas semua diri ini sehingga terlalu jauh untuk enggan meminta tolong orang lain jika diri sendiri dinilai sanggup untuk melakukan semuanya sendiri.

Keadaan demi keadaan dilalui tanpa sebuah rasa yang berlebihan..

Dulu sangat perasa dan semua diungkapakan meskipun lewat tulisan, sekarang hanya dipendam dan temaram tak tau hilangnya dimana seoalah sirna tapi entah kenapa masih membekas hingga bertumpuk, entah membersihkannya seperti apa..

Mungkin semua ada fasenya, ditahap terlalu lelah atau sudah mencapai titik lelah entah menyebutnya apa yang jelas apa yang dirasa menjadi tidak berasa, tidak ada sensasi atau respon yang biasanya hadir dari dalam diri. Mungkin bisa dibilang rasanya hampa, entah kenapa bisa saja begitu.

Hanya saja, diri ini tidak mau terlena dalam rasa yang hambar ini. Padahal masalah yang ada harusnya cukup membuat diri untuk goyah, jatuh atau bahkan kesakitan. Tapi entah, akhir-akhir ini banyak rasa lelah yang menyelimuti sampai rasanya lelah itu sirna begitu saja tapi entah sirnanya masih membekas.

Andai sirnanya memang benar-benar tidak membekas pasti melegakan, sayangnya tidak. Kini harus benar-benar membersihkan bekas yang lumayan sukar untuk dihilangkan agar kembali bersih.

 

 

 

Minggu, 30 Mei 2021

Lama..

Lama juga meninggalkan dunia tulis menulis blog

Rasanya penat juga kalau gelisahan itu tidak ditulis seperti biasanya. Mungkin setiap orang berbeda dalam menghilangkan atau sekedar melarikan atau mengalihkan rasa penatnya. Ya, balik lagi semua tergantung kebutuhan atau kayaknya lebih ke selera masing-masing. Tapi menulis dapat menjadi salah satu peredam penat. Menuliskan segala keresahan atau sekedar pandangan akan sesuatu.

Meninggalkan selama tiga bulan..rasanya lebih dari itu. Mangkrak akhirnya bingung mau nulis apa padahal banyak yang harus ditulis. Rencana demi rencana tak kunjung terwujud karena mungkin diri ini yang kadang sok sibuk, mencari alasan untuk mangkir hehe. Ya, sepertinya membuka PC membutuhkan lebih dari effort yang dibayangkan hanya menekan tombol ON. Entah..

Kangen, kesal dan menyesal

Kangen baca-baca tulisan sendiri yang sekedar keluh kesah dan pendapat yang disampaikan kurang bagus.Ya harus diakui kalau sudah mangkir tiga bulan dipastikan ngga pernah lagi untuk menyentuh atau membaca tulisan sendiri. Kangen nya koreksi tulisan-tulisan sendiri meski males banget karena lebih senang koreksi tulisan yang ilmiah karena ada “rules” nya ><. 

Kesal sih kenapa diri sendiri ngga explore lewat tulisan padahal banyak moment yang patut untuk dituliskan untuk bermanfaat lebih ke orang lain yang belum merasakan. Awal menjalani kegiatan baru sudah niat untuk menuliskan banyak hal, tapi kelelahan dibanding dengan keresahan yang dirasakan lebih besar presentasenya, terjadilah mangkir untuk menulis. Sudah menulsi konsep dan mencari bahan tapi tidak juga untuk diteruskan, begitulah kenapa pentingnya konsisten dalam menulis dan juga membaca harus seimbang karena memang saing dibutuhkan. Kesal sama diri sendiri yang mangkir tiga bulan, padahal bahan sudah ada dan tinggal eksekusi.

Menyesal karena itu tadi, tiga bulan tidak konsisten jadi pengaruh ke riwayat blog. Di masa depan nanti lihat list bulan di tahun 2021 pasti menyesal haha. Ngapain aja sih tiga bulan itu sampai ngga sempet buat nulis. Ya begitu menjalani kegiatan yang dirasa challenging dan sempoyongan menjalaninya jadi mangkir. Harusnya lebih bisa manajemen waktu buat nulis sih biar ngga sempoyongan juga. Ya begitu, kadang kalau sudah terlanjur sempoyongan mana mungkin bisa berpikir seperti itu haha.

Memperbaiki adalah jawaban untuk menghapus segala rasa kangen, kesal dan menyesal. Ya kalau diteruskan ketiga rasa itu akan menghabisi diri sendiri. Bakalan capek dan capeknya terus menerus, maka harus dihentikan dengan memperbaiki. Pelan-pelan ngga masalah yang penting mulai memperbaiki, sekescil apapun itu kalau konsisten hasilnya pasti akan baik juga. Semangat…Bismillah

 

 


Minggu, 28 Februari 2021

Yang benar dari sebuah rasa

Tidak ada yang salah perihal hati
Dari dasar perihal rasa
Rasa yang tumbuh atau sudah mati
Kini tak bertuan
Mengalahkan segala harapan
Dan yang ada adalah rindu tersisa
Tersisa atau tersiksa?

Sepertinya saling memahami
Begitu kiranya
Meyakinkan diri dalam kata positif
Menjauhkan dari prasangka tak baik
Mulai kehidupan dengan sendiri
Karena tak ada yang lebih baik untuk sekarang selain diri sendiri

Percayalah
Akan ada hari esok 
Esok yang lebih memihak
Perihal dunia yang memuakkan
Kuburlah dengan rasa syukur 
Tumbuhkan untuk menjadi diri yang tidak merugikan
Setidaknya berjuang untuk membahagiakan diri
Hapus segala penyesalan
Mari membuka lembaran yang tersedia
Jangan berhenti disini
Entah nanti dengannya
Atau dia dengan yang lain
Atau diri dengan yang lain
Tak ada yang salah
Yang salah hanya sebuah rasa yang tersisa dan tak terbuang

Rabu, 06 Januari 2021

2020

 



Sedikit kisah yang dapat ditulis dan diingat. Tak banyak peristiwa yang terjadi karena pandemi di awal tahun ini. Banyak rencana yang harus ditunda, berbagai jadwal yang belum tau kapan akan terlaksana, dan ada banyak hal yang ingin dicapai tetapi terhalang oleh jarak karena memang harus patuh untuk kebaikan bersama.

Ya, semua banyak hikmahnya. Semua terjadi begitu saja tanpa terpikirkan menjadi segala sesuatu yang harus dihadapi. Pemikiran-pemikiran yang dahulu tiba-tiba merubah pola pikir dan sedikit mengubah bagaimana menjalani kehidupan, seperti berjabat tangan atau memeluk ketika saling bertemu kini menjadi suatu hal yang langka karena harus saling menjaga satu sama lain. Pasti terasa aneh jika tidak melakukannya karena sudah menjadi kebiasaan, terutama kita orang Indonesia. Ya, semua harus adaptif. Akan banyak perubahan-perubahan yang datang nantinya, semua alasan diterima untuk kebaikan bersama.

Mungkin 2020 menjadi tahun yang melelahkan, bukan karena ada banyaknya pekerjaan yang dilakukan, tetapi banyaknya hal yang harus kita maklumi. Keadaan yang tiba-tiba berubah dan akan berlangsung lama tanpa kita tau berakhirnya kapan, membuat kita banyak-banyak menghela nafas. Bukan hanya keadaan yang tidak baik-baik saja, tetapi manusia juga turut tidak baik-baik saja.

Begitulah..waktu yang panjang, tetapi terasa singkat. Tanpa kesan tetapi banyak pesan.

Jangan abai terhadap waktu meskipun dunia begitu cepat berubah. Harus lebih giat untuk tetap memelihara semangat mengejar perubahan kehidupan, bukan hanya soal dunia tetapi soal pribadi yang harus adaptif dengan tidak merubah jiwa atau nurani sebagai manusia. Tetap menghidupkan tolong-menolong, jujur, amanah, saling memberi, mengasihi, adil, dan menghormati. Semoga tahun 2021 adalah tahun dengan perubahan yang cepat untuk sembuh.