Rabu, 16 Februari 2022
Terimakasih ya
Terimakasih atas segala waktu
Terimakasih atas segala usaha
Terimakasih atas segala doa
Terimakasih atas segala cerita
Terimakasih atas segala kebahagiaan
Terimakasih atas segala pengorbanan
Terimakasih atas segala penantian
Terimakasih atas segala sabar
Terimakasih atas segala perasaan
Terimakasih atas segala kenangan indah yang sulit dilupakan
Terimakasih atas segala cerita lucu yang sering membuatku tertawa dikala tangis yang sesak didada
Terimakasih atas segala kepercayaan yang begitu dalam
Terimakasih atas 9 November dibeberapa tahun
Terimakasih atas segala hadiah meskipun bukan aku juaranya
Maaf untuk segala salah yang teramat banyak
Dariku, yang dulu hanya terucap didalam hati
Minggu, 06 Februari 2022
Dia
Sebuah kejadian yang pernah dirasa
Tapi saat itu terlihat tidak nyata
Rasanya hambar, padahal dia begitu manis
Rasanya semu, padaha dia selalu ada didekat
Menyapa, menghampiri, memperhatikan
Seolah dia bercerita apapun dan kutatap dengan diam
Masih merenung apakah ini nyata atau tidak
Apakah benar dia begitu mempercayaiku?
Apakah benar dia hadir hanya untukku?
Apakah iya waktunya begitu luang sampai mengorbankan banyak waktunya untukku?
Apakah dia akan selamanya tinggal dan tidak akan pergi lagi?
Dan dia masih disitu dengan segala keyakinan
Tetapi aku, hanya terdiam dan masih termenung
Masih sulit mempercayai
Semua tindakannya begitu nyata
Berkata manispun sulit mengingatnya
Dia yang suka tiba-tiba, hadirnya terasa menyihir
Karena begitu menyejukkan, hingga diri yang begitu dingin sedikit ikut merasakannya
Sampai akhirnya dia menyadari
Kalau hadirnya tak bernilai
Menyadari bahwa tulusnya nyata
Tetapi terlanjur tabu akan semua hal yang terjadi
Mengacuhkannya hingga dia pergi
Begitulah, berakhir dengan makna hikmah yaitu “pentingnya menghargai”
Langganan:
Postingan (Atom)