2022 Penuh Arti

Tahun ini ditutup dengan cuaca mendung tapi bukan syahdu
Rasa hati yang lumayan sesak dan kepala penuh dengan tekanan
Entah yang dirasa seringkali seperti ini
Tapi bersyukur sudah melewati 365/365 yang begitu banyak pelajaran
Menjadikan diri semakin kuat
Ditempa dengan hal-hal yang nyata adanya
Dipatahakan dengan segala kondisi
Disadarkan oleh keadaan yang menempa bahwa diri harus benar-benar kuat menghadapi hari esok
Jatuh yang tidak diberi jeda untuk berbaring
Dipaksa berdiri untuk segera menuntaskan rasa sakit sembari mengeluh dengan penuh harap
Kini hanya bisa bersandar tidak lain hanya kepada Tuhan
Manusia hanyalah makhluk yang begitu lemah, tak berdaya
Sandaranku seutuhnya dulu, kini, esok dan selamanya
Maka, aku hanya ingin dengan mereka yang sama denganku
Menyandarkan segala sesuatu hanya kepadaNya
Tidak sombong dan berbangga diri, karena diri ini hanya seorang yang tak ada apa-apanya
Tapi bukan berarti menutup diri dengan yang lain
Hanya saja ingin dengan mereka lebih dekat agar aku juga semakin kuat
Mereka yang hatinya tulus, ikhlas, dan hatinya tidak terpaut dengan gemerlap dunia
Tahun ini adalah tahun penuh dengan rasa syukur
Bagaikan obat yang menyembuhkan sakit
Tapi, harapan untuk tahun depan adalah..
Seperti senyum yang mengusir kesedihan
Seperti hujan yang membasahi keringnya kemarau
Seperti air yang menghilangkan dahaga
Tahun ini seperti membunuh waktu dengan berbagai resiko karena keputusan-keputusan yang besar
Tahun depan adalah harapan untuk menginvestasikan waktu demi masa depan yang lebih sehat, bahagia, cukup rezeki untuk menunaikan tujuan dan mimpi.

Ragu?

Bagaimana jika bukan kamu?
Mungkin seringkali terlintas di pikiran
Keraguan muncul begitu intens
Hanya saja kesabaran selalu hadir menyapa
Dunia penuh dengan tipu daya
Nafsu dan tergesa-gesa terkadang menjadi tuan
Tidak heran jika itu terjadi
Tapi, hanya rasa yakin yang katanya mendominasi
Ketika kita memilih untuk menentukan seumur hidup akan bersamanya
Kita memang tidak sepenuhnya bisa yakin
Tapi dari yakin dan ragu bukankah ada yang memihak?
Karena kita manusia tidak bisa senetral mungkin
Kecenderungan itulah yang nanti menjadi sebuah jawaban

Mature

Semacam inikah dewasa yang dulu didambakan waktu kecil?
Ya begitulah manusia sepanjang usia gemar membandingkan hal-hal yang terkadang tidak sebanding
Seiring berjalannya waktu memang ada perubahan dan kita tidak bisa menolak hal itu
Disadari atau tanpa disadari kita hanyalah makhluk yang diciptakan untuk menerima perubahan
Cepat, lambat, dirasa atau tidak dirasa nyatanya kita ada di suatu waktu yang terus berputar
Bukan berporos pada kita, tapi begitulah ia bekerja
Waktu kecil ingin jadi orang dewasa yang katanya bebas dan dibolehin apapun
Naik wahana dengan batas ketinggian, nonton bebas film di bioskop, pergi kemana-mana sendiri
Ternyata hanya sebatas itu yang lain lebih banyak hal-hal yang perlu dipahami agar tidak tenggelam dalam kecewa
Ekspektasi yang seringkali bertubrukan dengan realita, lalu kita harus menerima dan menjalani
Masih banyak hal yang ternyata dewasa, tidak sebecanda ini
Beban tanggung jawab lebih besar dibandingkan ketika kecil kita hanya dibebankan oleh sebuah PR sekolah
Jika tidak bisa masih wajar minta bantu teman, tapi jika dewasa tidak bisa? nyatanya tidak semua orang mau membantumu
Ada yang benar-benar peduli, ada yang benar-benar sekedar penasaran berbalut simpati
Terkadang merasa tidak adil, tapi begitulah potret dunia yang fana ini
Kenyataan dan harapan harus berjalan beriringan jika tidak mau terlalu kecewa
Harapan jangan hanya menjadi ekspektasi tanpa arti
Harapan seyogyanya dijadikan pemacu untuk terus hidup dan bersahabat dengan waktu yang terus berputar membawa kita pada perubahan
Jangan kita ikut berputar dengan pasrah
Ikuti putarannya dengan cara yang membuat kita merasa lebih bernilai jauh dari putus asa
Dewasa memang tidak sebecanda ini, tapi dewasa adalah sebuah pilihan
Menempatkan diri di kondisi apapun secara matang dalam berfikir, bertindak dan berkata
Jika semena-mena adalah sebuah keangkuhan, maka dewasa adalah sebuah pilihan dalam mengambil keputusan
Dewasa tidak perihal apa yang kamu capai, tapi apa yang kamu lalui dan kamu putuskan
Di titik ini condongkan pandangan ke depan, jangan berlarut meratapi keadaan dan masa lalu yang kita tidak bisa kembali
Lihat ke depan dan ajak diri untuk terus berjuang
Dunia tempatnya capek, istirahat di dunia juga tetap capek
Jadi tidak ada pilihan selain berusaha yang terbaik

Semoga

banyak doa yang sudah terucap
meskipun tak lagi menyapa
tapi harapku selalu yang baik meskipun bukan yang terbaik
semoga dengan datangnya menghitung hari
semua anganmu tercapai
semua harapmu terwujud
di hari mu nanti semoga Allah turunkan karuniaNya
yang terbaik dan terharmoni
itu hanya Allah yang tau
semoga bahagia tercipta untukmu yang sudah berniat baik
semua terasa begitu cepat
but you did so well
thank you for everything

Novemberain 2

Rasanya tidak asing ketika mendengar kata judul itu
sungguh amat sering terdengar
di bulan yang setiap harinya memang diselimuti dengan hujan
bulan ini rasanya ada yang berbeda karena banyak kisah
kisah yang tidak terbayang sebelumnya
tapi kini sudah terlewati dengan baik
meski berat, Allah mampukan
salah satu rasa yang berat itu ketika jiwa serasa hampa
karena satu bulan meninggalkan tempat ini
sebulan sekali biasa singgah kini entah kemana
mungkin saja terlalu sibuk dengan segala hal yang memang perlu diperjuangkan
hingga rasanya tidak sempat untuk mengerti diri sendiri
tak apa jika itu yang terbaik menurutNya
yang mungkin saja aku tidak tau
ada banyak hal dibalik kisah itu
kita diminta untuk mengambil hikmah
kita diminta untuk lebih bijak
kita diminta untuk lebih mengerti dan paham akan situasi
bahwa tak selamanya yang cepat itu tepat
yang pelan itu lamban