Sedikit
sajak yang mengiringi tulisanku di Bulan November ini:
November itu identik dengan hujan
Otomatis dan dinamis sih identik juga dengan rindu
November itu identik dengan lagu
Lagu yang dibawakan Gun’s N Roses, tetapi tidak selalu bermakna
kesedihan
November itu identik dengan hari Pahlawan
Mengingat perjuangan pahlawan-pahlawan yang gugur
Untuk membangkitkan semangat memperjuangkan masa depan
Indonesia
Kado-kado Allah yang
diberikan di awal bulan November sebagai penghapus lelah yang insyaAlllah
menjadi Lillah itu susah diungkapkan dengan kata-kata. Banyak nikmat dan ujian
yang datang silih berganti dengan tempo yang singkat. Inilah hidup, tidak ada
yang penuh, semua cukup, semua sudah ditakar dan semua sesuai dengan takdir.
Harapan-harapan juga
bermunculan yang InsyaAllah tidak silih berganti, harapan yang ingin membuat
semua orang di muka bumi ini bahagia, sehat dan selamat dunia akhirat. Seperti
kata-kata: Apabila hidayah itu bisa dibeli maka akan kubagikan pada orang-orang
yang tersayang. Buakankah itu juga sebuah harapan? Manusia itu wajib untuk
mempunyai harapan karena untuk memupuk tujuan hidup, untuk terus berjuang dan
berusaha agar sampai pada tujuan. Jika hidup tanpa tujuan maka hidup itu
seperti tak hidup “hidup segan mati tak mau”.
Mulai memupuk
harapan-harapan agar hidup ini selalu berjalan ke depan,agar kesedihan berlalu
dan kebahagiaan yang lalu dikenang untuk motivasi diri. Harapan harus diseleksi
sesuai dengan kaidah hidup yang sesuai pedoman hidup yaitu Al Qur’an, harapan
untuk selalu “Ihdinash-shiroothol-mustaqiim”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar