Senin, 12 November 2018

NOVEMBERAIN


Sedikit sajak yang mengiringi tulisanku di Bulan November ini:
      November itu identik dengan hujan
      Otomatis dan dinamis sih identik juga dengan rindu
      November itu identik dengan lagu
      Lagu yang dibawakan Gun’s N Roses, tetapi tidak selalu bermakna kesedihan
      November itu identik dengan hari Pahlawan
      Mengingat perjuangan pahlawan-pahlawan yang gugur
      Untuk membangkitkan semangat memperjuangkan masa depan Indonesia
Kado-kado Allah yang diberikan di awal bulan November sebagai penghapus lelah yang insyaAlllah menjadi Lillah itu susah diungkapkan dengan kata-kata. Banyak nikmat dan ujian yang datang silih berganti dengan tempo yang singkat. Inilah hidup, tidak ada yang penuh, semua cukup, semua sudah ditakar dan semua sesuai dengan takdir.
Harapan-harapan juga bermunculan yang InsyaAllah tidak silih berganti, harapan yang ingin membuat semua orang di muka bumi ini bahagia, sehat dan selamat dunia akhirat. Seperti kata-kata: Apabila hidayah itu bisa dibeli maka akan kubagikan pada orang-orang yang tersayang. Buakankah itu juga sebuah harapan? Manusia itu wajib untuk mempunyai harapan karena untuk memupuk tujuan hidup, untuk terus berjuang dan berusaha agar sampai pada tujuan. Jika hidup tanpa tujuan maka hidup itu seperti tak hidup “hidup segan mati tak mau”.
Mulai memupuk harapan-harapan agar hidup ini selalu berjalan ke depan,agar kesedihan berlalu dan kebahagiaan yang lalu dikenang untuk motivasi diri. Harapan harus diseleksi sesuai dengan kaidah hidup yang sesuai pedoman hidup yaitu Al Qur’an, harapan untuk selalu “Ihdinash-shiroothol-mustaqiim”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar