Terinspirasi dari Rahmat Dwi Putranto (CEO Legal Go)
di start up and youth empowerment talks Indonesia Scholarship Festival 2019.
Outlier
Milenial adalah generasi milenial yang berbeda dengan
generasi milenial pada umumnya. Yang dimaksud pada umumnya adalah mereka yang
melek teknologi tapi hanya sebatas untuk kepentingan sosial media atau game,
mereka yang menjadi malas karena ketergantungan teknologi, mereka yang anti
sosial karena mengandalkan sosial media untuk berkomunikasi, dan lain
sebagainya. Outlier yang dimaksud
disini adalah keluar dari zona nyaman dibalik pandangan-pandangan secara umum
generasi milenial itu sendiri, misalnya memanfaatkan teknologi untuk membantu suatu
karya yang sesuai dengan passion/kegemaran nya dan tidak ketergantungan pada
sosial media yang mengakibatkan enggan bersosialisasi secara langsung. Outlier
milenial cenderung menggantungkan segala hal pada usaha-usaha dan proses yang
dilakukan, tidak bergantung pada suatu hal yang membuatnya tidak mandiri. Dengan
tetap memanfaatkan teknologi, bahkan perlu tetapi hanya sebatas untuk membantu
karena efisiensi dan mengikuti perkembangan jaman yang semakin canggih. Oleh
karena itu outlier milenial juga tidak boleh tertinggal oleh teknologi, karena
pemanfaatan teknologi ini selalu berkembang dan mampu merubah pola kehidupan
yang ada di masyarakat.
Dibalik pandangan
secara umum generasi milenial tentu ada ketakutan-ketakutan yang dirasakan
generasi milenial pada umumnya, yaitu:
1. Merasa
pencapaiannya tidak dihargai atau diapresiasi orang lain. Ketakutan ini
merupakan suatu penyakit karena kurang menghargai diri sendiri, potensi yang
ada bisa hilang karena tidak percaya diri dan terlalu merendahkan diri sendiri.
2. Terlalu
fokus pada pencapaian orang lain. Hal ini dapat memecah fokus pada tujuan dari
impian dan membandingkan pencapaian diri sendiri dan orang lain. Padahal proses
kesuksesan dari masing-masing orang itu berbeda.
3. Shame,
guilt and hatred. Tiga hal yang harus di delete dari pemikiran generasi millenial, karena ketiganya adalah toxic yang mampu menghambat tujuan yang akan di raih. tapi, ketiganya juga perlu dalam kadar dan situasi tertentu agar semuanya seimbang. contohnya: ketika menghadapi suatu kegagalan adakalanya kita malu untuk membangun rasa bersalah dan akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
The
can do, will do generation…Generasi
milenial harus dapat melakukan hal-hal yang dapat dijadikan bekal dalam
menghadapi masa depan yang serba canggih dan menjadikan kemampuannya untuk
melahirkan suatu karya yang bermanfaat, selain itu dapat menakhlukan
ketakutan-ketakutan generasi milenial seperti banyak ide tapi tanpa eksekusi
dan kurang menghargai pencapaian diri sendiri.
Tips untuk menjadi Outlier Milenial:
1. Generalist
& Spesialist they both needed in this world
Menjadi
seseorang yang generalis (cakap dalam berbagai bidang) atau menjadi seseorang
yang spesialis (ahli dalam satu bidang) keduanya sama sama dibutuhkan di dunia
ini. Untuk menjadi generalis harus pandai mengatur atau memanajemen waktu dan
tenaga sesuai dengan kemampuan sedangkan untuk menjadi spesialis harus fokus
pada satu bidang untuk lebih pintar dalam menggali potensi yang sesuai dengan
kemampuan.
2. Mix
your passion with practicality into a real work
Setiap
orang pasti mempunyai passion masing-masing. Sebuah passion harus dapat
menghasilkan suatu karya yang bermanfaat untuk masyarakat atau minimal
bermanfaat untuk diri sendiri.
3. At
the end of the day it’s all
Tentang
sebuah usaha untuk mengeksukusi ide. Ide itu sangat murah bahkan tak ternilai
jika hanya sekedar di pikiran saja, berbeda dengan suatu ide yang diusahakan
atau dieksekusi dengan terencana dan menghasilkan sebuah karya. Yang terpenting
adalah mewujudkan sebuah ide menjadi nyata.
4. Nothing
in life comes easy so why do you expect something out of a quote
Sebagai
generasi milenial tentu seringkali menemukan quote-quote yang laur biasa dari
sosial media, tetapi quote-quote itu jangan hanya dijadikan sebuah acuan dalam
hidup. Boleh saja kata-kata mutiara itu dijadikan motivasi, tetapi yang lebih
penting adalah melakukan sebuah usaha untuk menggapai impian atau tujuan.
Yuk,
jadi generasi outlier millennial yang
ngga sekedar menggila di medsos tapi juga menggila dalam berproses. Semangat !
semoga Allah meridhoi dan memberikan taufiq untuk tujuan dan mimpi baik kita J