Sabtu, 29 Februari 2020

Entah




Ketika menyakiti menjadi bagian dari rasa takut 
Menghindar adalah bagian dari solusi sementara yang tepat
Tapi, ternyata menghindar dan diam bukan sebuah solusi
Entah..masih ada saja yang hadir
Entah..untuk sekedar memuaskan hasrat penasaran 
Atau memang niat dengan benar
Pandanganku seketika berubah
Ternyata menghindar, diam ataupun bergerak
Punya resiko yang sama
Terkadang diri yang terlanjur menjadi seperti ini

Tapi kini bertumbuh keluar dari zona aman
Menjawab semua pertanyaan
Mengulik bagian luka
Tidak ada tuntutan untuk harus mengerti dan paham
Tidak memaksa untuk berjuang
Hanya saja ingin diterima tanpa alasan
Seperti katanya mencintai dengan dalih tanpa alasan
Semua usaha bermakna dan tidak hilang begitu saja
Semua terakumulasi dengan baik
Hukumnya berbanding lurus, tidak berbanding terbalik
Jika berbanding terbalik dengan keinginan
Memang takdir berjalan dengan hukumnya
Pasti itu yang terbaik
Semua sudah tertulis, mari menjalankan apa yang sudah diatur
Jika anggapan ini adalah suatu hal yang rumit, mungkin  memang belum bisa menerima

Salah



Kudengar lalu kusadari bahwa…
Hati itu bukan untuk ikhtiar
Tapi hati itu untuk tawakal
Ikhtiar hanya untuk diri
Sepertinya selama ini keliru
Mengaggap bahwa hati bisa di ikhtiarkan
Sekali duakali mengikhtiarkan hati dan hasilnya adalah lelah
Mengikhtiarkan hati dengan dalih menguatkan
Menguatkan dengan kata baik-baik saja
Tidak serta merta menguatkan tapi hasilnya masih terpikirkan
Justru mengarahkan diri untuk membohongi perasaan yang ada di hati
Kini baru menyadari bahwa hati bisa tenang jika dengan tawakal yang mengiringi
Apa itu tawakal?
Tawakal itu ketika hatimu bisa berserah kepada yang menciptakan
Pasrah dengan apa yang dialami dan yang akan terjadi nanti
Pasrah dalam hati, jangan lupa untuk ikhtiar dalam usaha
Pasrah bukan untuk berhenti, tapi pasrah untuk move on ke arah yang lebih baik
Pasrah dalam bentuk tawakal adalah cara yang benar untuk menguatkan hati
Pasrah dengan keyakinan bahwa akan ada rencana baik dan indah dibalik semua yang terjadi
Pasrah karena yang akan terjadi adalah atas kehendakNya
Pasrah karena kita adalah makhluk yang tidak mengetahui sedikitpun perihal masa depan
Pasrah atas apa yang terjadi dan jangan lupa fokus untuk hidup yang lebih baik dan bermanfaat
Karena takdir sudah tertulis
Mari redam hati dengan tawakal
Mari redam kegelisan perihal masa depan dengan ikhtiar

Sabtu, 15 Februari 2020

DIKTE

Kita tidak hidup dalam bayang dikte orang lain
Perkataan-perkataan yang sebenarnya menusuk
Perkataan-perkataan yang tak tau kondisi
Kadang perlu untuk menutup telinga
Tidak selamanya perkataan orang yang kita anggap teman adalah kebenaran
Hati-hati seringkali terbawa arus
Hingga kita tak sadar sudah terjerumus
Mengikuti arus dikte yang semena-mena
Dengan dalih pertemanan lantas mengambil keputusan untuk menuruti

Kita bukan mainan yang bisa ditekan tombol on atau off
Kita berhak punya rasa
Kita berhak untuk membela diri
Kita berhak untuk memilih
Selagi untuk kebaikan diri sendiri
Mari menjadi bebal, jika kata-katanya menjadi racun
Tak perlu menuruti tuntutan atas dasar ego orang lain, bukan?