pict by:AyoBaca |
Manusia adalah makluk spesial yang diciptakan oleh Allah
dengan segala keistimewaan-keistimewaannya. Lewat keistimewaan ini, manusia
juga mempunyai fitrah yang sama dan kemampuan yang berbeda-beda. Buku ini
mengungkap dari segi Al Qur’an dan ilmu pengetahuan yang sudah diteliti yang
keduanya sama-sama menjadi pedoman hidup manusia.
Mungkin kita belum sepenuhnya mengenal siapa kita? Dari apa
kita diciptakan? Bagaimana kita diciptakan? Dalam diri kita ada apa saja
komponennya? Lalu, bagaimana kalau kita
belum mengenalinya dengan baik? Apa kita sudah mengenali Sang Pencipta?
Pertanyaan-pertanyaan yang terkadang sepele, tapi sebenarnya
penuh makna. Mari renungkan jika kita tidak mengenal atau tidak mengetahui
siapa diri kita. Jika kita tidak mengetahui sebenarnya diri kita maka kita
tidak tau pula apa dan bagaimana tugas kita di dunia. Segala keistimewaan yang
diberi untuk setiap manusia jika kita tidak mengenali maka akan sia-sia
kehidupan yang telah di anugerahkan. Sia-sia akan membawa pada kehidupan
yang tidak hidup karena kita tidak
menggunakan kesempatan dengan baik, karena masalahnya memang kita belum
mengenali siapa diri kita.
Mungkin yang selama ini terlintas pada umumnya adalah
sebatas pandangan mata imajiner yang sangat mudah terlihat lewat mata panca
indra yang sifatnya sangat terbatas, bahkan kita hanya memandangnya dan jarang
atau bahkan tidak pernah merenungkan apa yang dilihat lewat mata imajiner.
Faktanya di dunia ini
terdapat dua kosmos yaitu makrokosmos dan mikrokosmos, makrokosmos adalah yang
dapat dilihat oleh mata imajiner seperti langit, bumi dan segala isinya
sedangkan mikrokosmos adalah terdiri dari proton, neutron, elektron dan
sejenisnya yang untuk melihatnya harus menggunakan alat.
Manusia seringkali berkutat pada pemikiran materiil dan
energy tanpa memikirkan esensi kehidupan. Apalagi di jaman sekarang yang hidup
serba tuntutan materi dan energy untuk memenuhi nafsu atau ego manusia.
Jiwa dan Ruh terdapat di Al Quran yang dipaparkan di berbagai
surat dan ayat, tapi jika dibandingkan di Al Quran banyak membahas perihal jiwa
ketimbang ruh, karena memang jiwa yang bersemayam dalam diri manusia yang
membawanya kedalam kehidupan yang seperti apa yang menentukan atau yang memilih
baik atau buruknya adalah jiwa.
Berbicara mengenai jiwa dan ruh tentu saja terdapat
pengendalinya didalam tubuh manusia yaitu otak. Otak merupakan tempat pusat
seluruh aktifitas yang mengendalikan fisik dan mental seseorang. Didalam otak
terdapat beberapa wilayah yaitu wilayah satu yang bernama cortex cerebri yang bertugas untuk memahami, merasakan, menganalisa
dan merespon secara motorik, wilayah dua terdapat sistem limbic yaitu pengendali sikap jujur, adil, pemaaf, mencintai,
membenci, sedih, gembira, wilayah tiga terdapat batang otak dan otak kecil yang
mengatur denyut jantung, pernapasan, tekanan darah dan keseimbangan.
Jadi, komandan yang sesungguhnya tidak berada di salah satu
bagian otak, melainkan tersebar dalam bentuk program-program canggih yang
mengisi sekitar 100 miliar sel saraf otak. Didalamnya terdapat genetika yang
mana ditentukan oleh takdir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar