Selasa, 21 Juli 2020

Buku "ADAM (Antara Dia Aku & Mereka)" Bagian 1: Kesadaran dan Perubahan


Akan ada beberapa bagian untuk tulisan terkait buku ini karena setiap lembar hanya terdapat beberapa kata dan terdapat ilustrasi yang menggambarkan cerita dari setiap tulisan. Dalam buku ini, setiap katanya membutuhkan renungan yang cukup dalam untuk memahami. Barakallah @hawariyyun dan ustadz @felixsiauw

 

“ Terlalu lama sudah kita meraba dalam kegelapan, tanpa tahu apa yang berada dalam terang. Maka ketika sinar itu merambat masuk, pastikan kau membuka jendela. Karena sungguh, jiwamu membutuhkannya. Dan lihatlah saat cahaya menerangi kamar kesadaranmu, kau tak akan ingin jendela itu tertutup lagi.”

Tentang sebuah kegelisahan akan kondisi diri sendiri, khawatir karena mulai mengenal kata berubah. Khawatir akan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat selama ini dan menyadarinya lalu diantara kekahawatiran itu terselip kata berubah.

Mulai menyadari bahwa diri ini masih berada dalam kondisi yang jauh dari kata baik yang diliputi dengan kebodohan.  Berangkat dari sebuah kesadaran itulah, maka timbul keinginan untuk berubah dengan cara tersendiri bahkan bisa saja melampaui orang lain.

Lantas bagaimana untuk memulai itu? langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dengan melakukannya. Berubah tidak hanya sekedar keinginan, akan tetapi mulai “action” atau bertindak secara nyata. Tidak hanya hati yang merasa ingin berubah, tetapi mulut juga harus berkata, pikiran harus bekerja, tangan harus bertindak, dan kaki harus melangkah ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Langkah pertama adalah dimulai dari keyakinan yang sudah terlampau jauh meninggalkan sebuah keraguan.

Sadar bahwa jika sekedar keinginan tidak akan cukup untuk mengenal kata berubah. Maka butuh usaha yang maksimal untuk mencapai hasil yang maksimal juga. Hukum dari perubahan beserta hasilnya adalah berbanding lurus. Karena pada dasarnya tidak mengenal kata mudah dalam mewujudkan suatu perubahan, kemudahan tidak berjalan beriringan dengan keberhasilan. Dan jangan merasa cepat puas, karena yang demikian adalah musuh dari perubahan.

Harus diakui bahwa menyadari keburukan adalah awal dari kebaikan. Merasa lebih buruk adalah perasaan yang diperlukan ketika melakukan sebuah perubahan, agar tidak mudah cepat puas. Dengan begitu, langkah untuk melakukan perubahan akan semakin mantap dan kita tidak akan pernah merasa cukup untuk melewati setiap proses yang berjalan. Kita akan tetap tumbuh dalam setiap langkah perubahan.

Tuhan menciptakan waktu untuk kita mengisinya. Perihal mengisi waktu, kita sendiri yang berhak menentukannya. Dan perihal perubahan, maka waktu menciptakan sebuah kemungkinan beserta harapan bagi mereka yang mau bergerak dan melakukan prosesnya. Serta jangan lupa ketika akan menjalani sebuah proses perubahan, letakan terlebih dahulu beban-beban yang ada. Perubahan tidak mengenal kata beban, hanya saja momentum yang harus kita usahakan untuk mencapai tujuan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar