Jumat, 10 Juli 2020

Luka

Sudah berusaha duduk, lalu memahami

Sudah berusaha untuk mengerti dan mencoba untuk memaafkan lalu menerima

Tapi, semua itu tak kunjung ada hasil

Apakah terlalu melabeli diri sendiri dengan kata “sudah berusaha?”

Apakah selama ini tak berarti apa-apa?

Atau apakah ada yang salah?

Bukannya setiap hati punya batas untuk menerima itu?

Perasaan yang tidak mudah untuk dibohongi dan tidak bisa dipaksa untuk terus memaafkan

Lalu kapan luka ini sembuh, jika setiap kali memahami, kembali dilukai

Jika setiap kali mengerti, tak lagi dihargai

Bukannya kita saling tau bahwa luka yang dalam juga perlu waktu untuk sembuh

Sungguh tidak mengerti dengan konsep terus menyakiti

Atau memang tidak sadar dan enggan sadar telah menyakiti?

Entah semakin memahami, semakin tidak waras

Kini adalah waktu untuk menyelamatkan diri

Sadari, tak ada manusia hebat manapun yang bisa menolong

Hanya dirimu, satu satunya manusia yang harus mengusahakan

Menolong dengan caramu, karena hanya kamu sendiri yang tau

Seberapa patah dan hancur

Jangan pernah mematikan hati yang berujung pada dendam yang akan membuatnya lebih hancur

Kini adalah waktumu untuk bergegas memperbaiki diri sendiri

Cobalah untuk menerima luka, bukan terus memaksakan untuk memahami 

Akuilah bahwa luka itu nyata, yang tidak nyata adalah amarah yang menguras hati, yang dapat membutakan dalam melihat kebenaran

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar