Senin, 28 Desember 2020

ADAM (Antara Dia Aku dan Mereka) Bagian 7: Self Awareness

 


“Seperti siapa aku?

Apa yang harus kulakukan?

Dan mengapa aku ada?

Apakah aku punya tujuan tertentu di dunia?

Dan setelah mati, apakah keadaanku?”

Kutipan di halaman 84 dari buku ini yang mungkin membuat pembacanya tertampar. Beberapa pertanyaan yang menggugah kesadaran kita sebagai manusia di muka bumi ini. Lalu pertenyaan-pertanyaan itulah bisa membuat kita terus memikirkannya karena kita butuh merenung untuk menemukan sebuah jawaban yang harus di konfirmasi juga oleh hati masing-masing. Pertanyaan-pertanyaan inilah yang mampu membawa kita pada jalan yang benar jika kita mau berusaha, karena pertanyaan-pertanyan inilah yang mampu menjadi pembuka pintu hidayah atau  ibaratnya seperti kita berada di lorong yang gelap kemudian menemukan seberkas cahaya, jika kita mau berusaha untuk mencari dan menemukannya maka akan menemukan jalan keluar dari ruang gelap yang kita hanya mampu meraba tanpa melihat.

Merenung memang dibutuhkan untuk hal-hal yang menjadi kegelisahan dalam diri dan diharuskan untuk berdiskusi dengan diri sendiri. Kutipan pertanyaan di atas mari kita renungkan dan mulai cari tau yang sebenarnya, tentu saja dengan dasar ilmu yang kuat yaitu Al Quran, yang membahas semua kehidupan dulu, kini, dan nanti. Setelah mencari ilmunya, tanyakan kepada hati untuk dikonfirmasi agar kita memahami kandungannya dan kita mempunyai alasan dengan jawaban-jawaban yang kita temukan. Mengapa begitu? Karena hati adalah bagian dari diri yang tidak bisa dibohongi, yang pada dasarnya hati memang suci dan kita harus meyakini  itu. Segala keburukan yang ada pasti akan terdeteksi lewat hati, jika tidak terdeteksi maka tertutup hati manusia itu dengan hal-hal yang kotor.

 

Sabtu, 26 Desember 2020

Memulai dan Melangkah

 

Aku yang terlalu fokus dengan lara

Sampai lupa bahwa ada kamu yang berusaha untuk menyembuhkannya

Tak sadar bahwa ketulusan itu memang benar adanya

Bahwa kamu adalah seseorang yang kubutuhkan

Ku harap memang benar adanya

Mengajarkanku bahwa aku berhak untuk bahagia

Tidak lagi terbelenggu dalam luka yang dalam

Tidak lagi menyelam samudra masalah dengan sendirian

Karena katamu kamu akan berjalan beriringan denganku

Kita yang pernah tenggelam dalam luka

Tapi kamu memulai dulu untuk sembuh

Sedangkan aku? Aku masih sibuk menikmati luka yang membelenggu

Hingga kini sadar, bahwa ada banyak mimpi yang harus kita perjuangkan

Sembuhkan luka tanpa mengutuk takdir

Menikmati hidup dengan penuh syukur

Dan sekarang adalah waktunya

Meninggalkan semua yang membelenggu

 


Jumat, 04 Desember 2020

Buku ADAM (Antara Dia Aku dan Mereka) - Bagian 6: Semua Begitu Teratur



Pernah berpikir ngga sih bagaimana kehidupan ini berjalan? Jatuhnya daun-daun, para pengemis yang terlihat sehat yang mungkin hanya terpenuhi kebutuhan pokoknya saja, orang kaya yang raut mukanya kadang terlihat tertekuk padahal barang yang diinginkan dapat dibeli, tanaman yang tumbuh hijau sekalipun di gurun ia di gurun yang minim air, paus biru yang begitu besar tapi makanannya plankton, pelangi yang warnanya begitu harmonis dan masih banyak lagi peristiwa atau makhluk hidup yang kalau kita renungkan pasti banyak pertanyaan yang muncul, mengapa ada? bagaimana prosesnya? dimana awal terjadinya? siapa yang menjadikannya? dan mengapa begitu teratur?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang membuat sebagian orang semakin meyakini bahwa semua itu ada yang mengatur, yang jika kita renungkan lebih lanjut semua yang berperan dalam kehidupan ini mempunyai kesempatan dan hak yang sama sesuai dengan penciptaannya. Seperti halnya tumbuh-tumbuhan yang bernafas dengan Co2 dan berfotositesis lalu menghasilkan O2 untuk manusia bernafas.

Jika peristiwa yang kita renungkan begitu teratur maka ada masa atau waktu yang mengiringi. Kehidupan di dunia memang erat dengan suatu masa yang dapat dijadikan tanda terjadinya peristiwa, yang lalu dan yang akan datang. Dua masa yang pasti semua makhluk mengalami, ada yang ber-revolusi ada juga yang ber-evolusi, ada yang punah ada yang masih bertahan meskipun langka, ada yang lama dan ada yang baru. Begitulah kehidupan berjalan, ada yang ditinggalkan ada pula yang datang. Selayaknya peristiwa lama yang diridukan dan peristiwa baru yang disambut dengan suka cita.

Ada yang membuat menarik dari sebuah kehidupan, mengapa menarik? Karena kehidupan bersifat fluktuatif. Kehidupan tidak menetap pada suatu tempat atau keadaan, akan selalu berpindah dan akan akan selalu berubah. Terkadang kita berada di tempat tinggi dan juga berada di tempat rendah. Selalu ada alasan ketika kita di tempatkan di suatu tempat, misalnya kita di tempatkan pada titik terendah dalam hidup yang tujuannya agar kita bisa menengadah dan memohon petunjuk pada Allah.

Jika kita meluangkan waktu untuk merenung atas apa yang sudah terjadi dalam kehidupan, maka akan mudah untuk kita menemukan jawaban mengapa kehidupan ini begitu teratur. Merenungkan bukan asal merenung, tapi dengan kemurnian hati dan keterbukaan pikiran yang sama-sama berjalan.