Jumat, 04 Agustus 2023

Minimalisme Seni Untuk Menyederhanakan Hidup


Oleh: Diptra
Dari cover dan ketebalan buku sangat mencerminkan makna buku yang akan disampaikan, begitu pula terkait isinya, gaya kepenulisan yang minimalis ringkas penuh arti. Buku ini membahas terkait gaya hidup minimalis, dari secara umum, khusus, asal muasal gaya hidup minimalis di berbagai negara, dan berbagai tips pedoman untuk mendukung gaya hidup minimalis. Tak heran kalau buku ini isinya daging semua dan wajar jika membacanya memerlukan waktu yang panjang. Menurut saya, semua yang ada di buku ini begitu ingin saya catat karena poin-poin yang disampaikan perlu untuk dipraktikan secara langsung di hidup kita yang menyadari pentingnya hidup minimalis, saya rasa jika seseorang belum tertarik gaya hidup minimalis pun setelah baca buku ini ingin melakukan hal yang sama.
Secara umum minimalis tentu dikenal sebagai gaya rumah modern yang simple, tidak berukuran besar dan cenderung bewarna putih atau warna-warna netral. Tetapi jika kita membahas gaya hidup, minimalis mengandung makna mengurangi kemelekatan diri terhadap benda-benda yang kita miliki. Banyak tokoh-tokoh pegiat hidup minimalis di berbagai negara, tentunya dengan gaya mereka masing-masing karena kita harus sadar bahwa kebutuhan masing-masing orang tentu berbeda, yang sama adalah tujuan untuk menerapkan gaya hidup minimalis, tentunya berpedoman dengan prinsip ketidakmelekatan diri terhadap benda yang kita miliki. Seperti quotes yang dikutip penulis dari Ali bin Abi Thalib “Zuhud (berpaling dan meninggalkan sesuatu yang disayangi yang bersifat materiil) bukan berarti kamu tidak memiliki apa-apa, namun kamu tidak dikuasai oleh apapun”. Gaya hidup minimalis itu jalan hidup untuk lebih mengenal rasa syukur, kemampuan untuk mensyukuri hal-hal kecil yang nantinya akan meningkatkan kebahagiaan.
Secara garis besar dengan segala kelengkapan yang ditulis, gaya hidup minimalis mencakup aspek kehidupan yang luas mulai dari habit, pola pikir, manajemen diri terkait kebutuhan sehari-hari, hobi, produktivitas, menghadapi digitalisasi, produktivitas, traveling, hunian sampai dengan kesehatan. Jika satu per satu kita bisa lakukan, maka hidup kita bukan selangkah menjadi lebih baik tapi beberapa Langkah menuju kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar