Minggu, 19 Agustus 2018

TIPS TIPS WAWANCARA PENELITIAN ILMIAH


Tips-Tips melakukan wawancara penelitian ilmiah
Kenapa aku bagi tips-tips tentang wawancara penelitian ilmiah? Karena menurutku penting banget ni bagi kalian yang masih amatir atau baru mulai untuk melakukan wawancara penelitian ilmiah. Sekedar info, aku pernah dapat kesempatan untuk melakukan wawancara perihal UMKM se-ekskarasidenan. Jadi yang diteliti banyak daerah yang per daerah nya harus tersebar dari kota sampai ke peloso desa dan data-data yang dibutuhkan juga banyak. Berikut tips-tips bagi kalian yang mau memulai wawancara ilmiah:
1.      Perhatikan kuesioner yang akan ditanyakan kepada responden dengan memperhatikan bahasa yang mudah dipahami oleh responden.
2.      Jika kalian merupakan dari tim pencari data, maka pahami dulu atau review kuesioner/angket yang akan kita gunakan untuk menanyakan kepada responden. Jika ada yang belum paham maka tanyakan kepada peneliti dan jangan lupa menanyakan tujuan dari penelitian ini, arah untuk hasil peneltian harus diketahui juga sebagai tim pencari data. Kita harus paham terkait isi dari kuesioner, tujuan penelitian dan arah hasil penelitian tersebut. Jadi antara peneliti dengan tim pencari data dapat sinkron untuk memenuhi data riset yang dibutuhkan.
3.      Jika kalian tim pencari data, gali informasi terkait tema yang diteliti oleh peneliti dan responden yang akan kita hadapi. Karena jika mendapatkan responden yang kritis maka kita tidak akan kesulitan untuk menjawab
4.      Sebelum melakukan pencarian data melalui wawancara, melakukan persiapan dengan plot-plot daerah yang didahulukan untuk melakukan wawancara. Jika sudah ada data alamat nya maka plotkan sesuai dengan daerah masing-masing sehingga ketika di suatu daerah yang sama dapat melakukan lebih dari satu responden, ini sangat membantu untuk efisiensi waktu. Jika random maka tanyakan kepada warga sekitar terkait informasi yang dibutuhkan atau bisa juga menanyakan kepada kantor kelurahan/desa.
5.      Ketika melakukan wawancara, sebelumnya siapkan kuesioner, alat tulis, alat perekam/Hp dan kamera untuk dokumentasi. Kenapa ada alat tulis padahal sudah ada alat perekam? Menurutku akat tulis ini lebih efisien digunakan karena menggunakan kuesioner/angket dalam bentuk kertas sekaligus untuk mengingat ketika kita rekap data dan juga ada arsip ketika kita kehilangan file rekaman. Prepare dengan baik terkait dokumentasi, jangan sampai lupa karena mungkin ada kendala seperti responden yang kurang welcome atau responden sedang ada kesibukan lain. Dokumentasi ini penting karena sebagai bukti wawancara untuk penggalian data.
6.       Awal melakukan wawancara harus perhatikan norma dan etika, jika sebelumnya sudah lobby responden untuk janji bertemu maka harus tepat waktu dan jika langsung datang ke lokasi maka perhatikan sopan santun dalam bertamu atau berkunjung, ini adalah salah satu tips untuk memudahkan kita dalam melakukan wawancara atau menggali data. Perkenalkan diri terlebih dahulu kemudian paparkan maksud dan tujuan kita, serta hasil dan tujuan dari penelitian tersebut. Dan jangan lupa untuk menanyakan boleh/tidaknya untuk menggali data untuk penelitian tersebut. Yakinkan responden dengan kata-kata yang mudah dipahami, jadi kita juga perlu membaca karakter responden. Yakinkan juga mengenai data yang dipakai tidak berpengaruh pada ketidaknyamanan atau kerugian bagi responden, sebaliknya kita juga harus cerdas untuk memaparkan keuntungan dan kebaikan yang akan diperoleh responden dari hasil penelitian tersebut. Misalnya: nantinya hasil penelitian UMKM ini dapat digunakan oleh pemerintah sebagai data untuk memberikan bantuan, meskipun kemungkinan hanya sedikit tetapi ada kemungkinan untuk peluang tersebut. Kita juga dapat menyampaikan data ini kepada perdakum untuk informasi bantuan atau program pengajuan bantuan yang dibutuhkan pelaku usaha.
7.      Jika penelitiannya kualitatif saat melakukan wawancara gunakan bahasa-bahasa yang singkat tetapi responden dapat menjelaskan atau menceritakan, tetapi jika kuantitatif maka singkat-singkat saja pertanyaannya karena kuantitatif melibatkan banyak responden, pencari data harus memperhitungkan efisiensi waktu untuk membaginya dengan responden-responden lain. Tanya seperlunya dan data yang terpenting tentang pengisian lebih lanjut bisa dikalkulasi waktu rekap data.
8.      Ketika melakukan rekap data lebih baik setelah melakukan wawancara atau satu hari-dua hari dengan jeda wawancara. Jangan lama-lama dalam melakukan rekap data karena menghindari resiko lupa dan kehilangan data yang ada.
9.      Segera atur jadwal kembali setelah melakukan wawancara sesuai dengan plot daerah-daerah yang akan dituju.
10.  Jika kalian tim pencari data, sering-sering laporan kepada peneliti tentang perkembangan data yang diperoleh.  
11.  Bagi kalian yang perlu ambil data di dinas pemerintahan, jangan lupa siapin fotocopy KTP dan surat izin untuk penggalian data kalo ada proposal ya pakai proposal kegiatan penelitiannya.
12.  Bawa Flashdisk ketika sudah beres persyaratan administrasinya, untuk mencopy datanya karena biasanya banyak gitu dan nggak mungkin diprint, intinya sih biar efisien waktu dan biaya. Sebenernya kalo ngurus nya cepet tapi kadang-kadang lama karena nunggu yang bersangkutan dan bertanda tangan ada di tempat,  mereka kadang-kadang ada dinas di luar kantor gitu, jadi ekstra sabar. Kalau dijanjiin untuk menunggu ya ditunggu aja soalnya nggak setiap saat mereka yang bersangkutan untuk menyetujui ada di kantornya.
Semoga bermanfaat ya… Good luck dan semangat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar